Profil Ketua PWNU Jabar Terpilih KH Juhadi Muhammad, Kiai Alumni Lirboyo dan Seorang Pengusaha

BANDUNG- Selesai sudah Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) di Grand Asrillia Bandung, 30-31 Oktober 2021. Hasilnya, KH Juhadi Muhammad terpilih sebagai ketua tanfidziyah dan KH Abun Bunyamin sebagai rois.
KH Juhadi Muhammad bukanlah nama baru di lingkungan Nahdlatul Ulama Jawa Barat, sosok ulama sekaligus pengusaha perikanan di Kabupaten Indramayu itu memimpin organisasi keagamaan terbesar di Kota Mangga, yakni Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) selama tiga periode berturut-turut sejak periode tahun 2006 hingga tahun 2021.
Dilansir dari NU Online Jabar, KH Juhadi Muhammad merupakan putra dari tokoh ulama di Desa Karanganyar Kecamatan Pasekan, Indramayu, KH Muhammad dan ibu Nyai Hj Rokilah yang lahir pada Tanggal 14 Januari Tahun 1968. Sejak kecil ia telah dididik dalam lingkungan keluarga yang taat beragama dan kesehariannya diisi dengan ngaji serta pendidikan keagamaan di keluarga serta lingkungannya.
KH Juhadi Muhammad mengenyam pendidikan dasar di desanya, kemudian dikirim oleh orang tuanya untuk mondok di Babakan Ciwaringin Cirebon pada tahun 1982 hingga 1985. Setelah dari Pesantren Babakan kemudian melanjutkan mendalami ilmu agama di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jatim selama tiga tahun dan lulus pada tahun 1988. Selepas menuntut ilmu di pesantren, Juhadi muda kembali ke rumah dan mulai aktif mengembangkan keagamaan di desanya sambil mulai merintis usaha dalam bidang perikanan dengan menjadi bakul udang. Sedikit demi sedikit, usahanya terus berkembang hingga ia menggeluti usaha budidaya tambak udang dan bandeng.
Suami dari seorang isteri yang bernama Hj Maskunah ini, dikenal sebagai sosok yang ulet, gigih dan pantang menyerah dalam mengembangkan usahanya, bahkan Kang H Juhadi juga dikenal sebagai pengusaha perikanan yang kreatif dan inovatif karena berhasil menemukan berbagai terobosan baru dalam teknik budidaya. Tidak hanya di bidang perikanan, juga merintis lembaga pendidikan agama dengan mendirikan Yayasan Al Hidayah pada Tahun 2000. Ayah dari empat orang putra ini gigih mengembangkan pondok pesantren dan lembaga pendidikan formal, sehingga yayasan yang ia dirikan, saat ini telah memiliki pondok pesantren dengan jumlah santri yang banyak, memiliki Madrasah Diniyah, SMP NU, SMK NU dan SMA NU.
KH Juhadi Muhammad berkhidmah di PCNU Indramayu dimulai sejak tahun Tahun 2001-2006 dengan menduduki jabatan sebagai Bendahara PCNU Indramayu. Kemudian pada tahun 2006 ia terpilih menjadi Ketua PCNU dan terus dipercaya oleh warga NU untuk menakhodai organisasi keagamaan terbesar di Indramayu tersebut hingga tiga periode berturut-turut. Berbagai keberhasilan telah diraih Kang H Juhadi dalam memimpin PCNU Indramayu, di antaranya mendirikan Gedung Pusat Dakwah NU yang berdiri megah di tengah Kota Indramayu, mendirikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) NU, mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam NU (STIDKI NU), memajukan LAZISNU hingga mendapat kepercayaan besar dari warga untuk menyalurkan ZIS, melakukan pengembangan lembaga pendidikan, pemberdayaan perekonomian warga, penguatan kelembagaan dan keorganisasian dan berbagai keberhasilan program lainnya yang jumlahnya sudah tidak terhitung lagi.
“Dari sekian banyak keberhasilan kepengurusan kami selama tiga periode berturut-turut ini, ada satu program yang saat ini tengah kami jalankan, yakni pendirian Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Indramayu. Semoga dengan kebersamaan dan kekompakkan seluruh warga NU, rumah sakit yang sangat kita idam-idamkan tersebut akan segera terwujud,” ujar pria yang pernah mendapat penghargaan dari Presiden Tahun 2001 Bidang Intensifikasi Tambak Terbaik I se-Indonesia ini.
Selain menjadi Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi daerah maupun nasional, di antaranya menjadi Ketua Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (KOMPI), Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Provinsi Jawa Barat, Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) dan beberapa organisasi lainnya. “Apa yang saya lakukan selama ini, semata-mata untuk khidmah pada kiai, berjuang untuk kebesaran NU dan saya memegang prinsip hidup, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Keberhasilan dan kemajuan yang NU Indramayu raih bukanlah keberhasilan saya pribadi melainkan keberhasilan seluruh warga Nahdliyin yang diperoleh berkat kerja sama dan dukungan seluruh komponen warga NU. Tentu sebagai manusia biasa, saya masih banyak kekurangan dan kelemahannya bahkan PCNU Indramayu pun masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan, oleh karenanya saya sangat terbuka untuk menerima kritik dan masukan yang konstruktif, semata-mata demi kemajuan dan kebesaran Nahdlatul Ulama,” tutupnya. (red)