Rekomendasi Muskercab II: Restrukturisasi Pengurus Cabang hingga MWC

 

Penyerahan draf hasil Muskercab II dari pimpinan sidang ke Ketua PCNU.

KARAWANG- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang sukses menggelar musyawarah kerja cabang (Muskercab) II di Pondok Pesantren Al Hijaz, Desa Cimahi, Kecamatan Klari. Muskercab ini menghasilkan sejumlah rekomendasi salah satunya restrukturisasi pengurus dari tingkat cabang, majelis wakil cabang (MWC) hingga ranting. Termasuk kepengurusan lemabaga dan badan otonom.

Muskercab ini merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh PCNU sedikitnya dua kali selama satu periode kepengurusan. Muskercab yang digelar Sabtu (13/2/2021) ini merupakan yang kedua selama kepengurusan PCNU masa khidmat 2017-2022. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus MWC se Karawang, pengurus lembaga dan pengurus badan otonom. Tujuannya, melakukan evaluasi program yang sudah dilaksanakan dan merencanakan program yang akan datang. Salah satu yang menjadi rekomendasi muskercab ini adalah restrukturisasi pengurus seperti yang diungkapkan oleh pimpinan sidang muskercab KH Ubaidillah Harits saat membacakan hasil sidang komisi.
Rekomendasi ini muncul setelah peserta muskercab menilai perlu ada pembenahan baik ditingkat cabang maupun MWC yang tidak aktif menjalankan organisasi. Sehingga di sisa masa khidmat kepengurusan saat ini semua program bisa berjalan maksima. “Hasil muskercab ini adalah amanat yang harus saya jalankan,” kata ketua Tanfidz PCNU Karawang KH Ahmad Ruhyat Hasby, saat menutup acara muskercab.

Terkait restrukturisasi pengurus, lanjutnya, merupakan hasil evaluasi pengurus, yang tidak aktif maka akan diganti. Pergantian pengurus ini, lanjutnya, tidak akan diganti begitu saja tapi berdasarkan penilaian dari PC maupun MWC itu sendiri. “Ada MWC yang hanya rois saja yang aktif, tapi tanfidznya tidak misalnya, ini termasuk dalam kriteria restrukturisasi. Pengurus cabang yang tidak aktif juga akan dievaluasi,” pungkasnya.

Selain restrukturisasi, rekomendasi muskercab lainnya diantaranya pembentukan unit koperasi di tingkat MWC, pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Karawang, revitalisasi media NU, membuat buletin NU dan program-program lainnya. (red)