Mau Bikin Kartanu? Begini Caranya
KARAWANG- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini tengah menggalakan pembuatan kartu anggota warga NU atau Kartanu. Untuk membuatnya tidaklah sulit, bahkan bisa dilakukan sendiri di rumah.
Admin Kartanu Kabupaten Karawang Yusuf Sunandang mengatakan, ada dua cara membuat Kartanu, pertama secara mandiri. Warga NU cukup mendonwload aplikasi Kartanu di Playstore, kemudian isi data diri yang diperlukan dengan benar. “Kalau data sudah diisi, sudah selesai. Mudah dan praktis, bisa dilakukan di mana saja. Cuma nanti untuk pencetakan, tidak bisa sendiri tapi harus dilakukan di PCNU,” katanya, Kamis (18/2/2021).
Cara kedua, lanjutnya, pemohon datang langsung ke kantor PCNU dengan membawa data diri seperti e-KTP. Proses input data nanti akan dilakukan langsung oleh admin dan bisa langsung dicetak. PCNU Karwang telah memiliki server dan mesin cetak, sehingga prosesnya tidak akan lama. “Kalau susah pakai aplikasi, bisa langsung datang ke kantor PCNU nanti input data bisa dibantu,” terangnya.
Sementara itu, dilansir dari NU Online, Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini menuturkan, Kartanu memiliki beberapa fungsi, pertama sebagai kartu identitas warga NU. Di sana ada single identity number (nomor identitas tunggal) keanggotaan. Sebab setiap warga NU yang memiliki Kartanu akan mendapatkan nomor yang teregistrasi dan terverifikasi melalui sistem keanggotaan secara nasional dan internasional. “Nah ketika kita bikin satu platform aplikasi Kartanu, seluruh warga NU di seluruh Indonesia dan bahkan di beberapa negara lain, terhubung melalui satu sistem. Di setiap PCNU atau PCINU ada adminnya untuk melakukan approval (persetujuan) ketika ada yang mengajukan permintaan pembuatan Kartanu,” ungkapnya.
“Jadi, Kartanu itu jadinya berapa lama tergantung cabang yang sudah dijadikan admin. Karena yang mengeluarkan juga cabang. Kalau ada yang kartunya belum jadi, tanya cabang saja,” lanjut Sekjen PBNU kelahiran Cirebon, 48 tahun lalu ini.
Lalu manfaat Kartanu kedua adalah menjadi basis data. Melalui aplikasi ini, seluruh data demografis warga NU yang mencakup jenis kelamin, latar pendidikan, pekerjaan, dan kiprah keorganisasian bisa terdata atau diketahui. “Ini semakin memudahkan dan sekaligus mengakselerasi program-program NU. Dengan database yang akurat, seluruh program yang dirumuskan oleh lembaga, badan otonom, dan PBNU diharapkan lebih terukur, tepat sasaran, dan terlaksana dengan baik,” harap Helmy.
Tak hanya itu, Kartanu juga memiliki fungsi yang ketiga sebagai sarana bisnis antarwarga. Tak ubahnya seperti aplikasi jual-beli online atau e-commerce pada umumnya, aplikasi Kartanu menjadi wadah untuk bertransaksi yang memungkinkan terbangunnya aktivitas perniagaan yang saling menguntungkan. “Kita sediakan marketplace (pasar digital). Tinggal unggah produk saja tanpa biaya. Kita nggak kena biaya tambahan. Karena itu semacam CSR untuk warga NU yang mau menjual atau membeli berbagai produk ke-NU-an, seperti kopiah atau bahkan kitab, buku, dan lainnya,” jelas Helmy.
Berkaitan dengan itu, aplikasi Kartanu juga memiliki fungsi yang kelima yakni warga NU bisa mendapatkan diskon di beberapa gerai belanja. Diskon yang sama bisa pula diperoleh saat berhubungan dengan Perguruan Tinggi NU, lembaga pendidikan di bawah LP Ma’arif NU, dan Rumah Sakit NU di semua daerah. (red)