KH Jeje Muhammad Izaji dan Kiai Imam Muhyiddin Nahkodai MWCNU Kutawaluya Masa Khidmat 2024-2029, Ketua PCNU Ajak Pengurus Perkuat Kualitas Berkhidmat
NU Karawang – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kutawaluya Gelar Konferensi Wakil Cabang ke-V di Pondok Pesantren Tarbiyatul Huda, Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Minggu (21/1).
Hasil konferensi Wakil Cabang V tersebut menetapkan KH Jeje Muhammad Izaji dan Kiai Imam Muhyiddin sebagai Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah MWCNU Kutawaluya Masa Khidmat 2024-2029.
Ketua Tanfidizyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang H. Deden Permana mengamanatkan kepada para pengurus dan warga Nahdliyin untuk memperkuat kualitas berkhidmat.
Menurutnya, menjadi pengurus Nahdlatul Ulama itu perlu semangat yang tinggi dan mengetahui cara dan bentuk berkhidmat dalam berorganisasi, meskipun NU berjalan di atas rel keagamaan.
“Melalui konferensi wakil cabang ini, penguatan karakter dan menyiapkan kualitas berkhidmat dalam berorganisasi di abad ke-2 dengan usia NU yang ke-101 tahun ini penting dilakukan,” ujar Kang Deden, sapaan akrab dalam sambutanya.
Selain itu, sambungnya, berorganisasi di NU bukan hal yang aneh ketika warga NU banyak membahas ijtima ulama dan persoalan hukum yang belum jelas di tengah masyarakat, karena itulah ruhnya NU. Namun bukan sekadar ruhnya saja yang perlu diperkuat, ada bagian penting lainnya yang mesti dikuatkan.
“Membahas kitab seperti Lailatul ijtima, Bahtsul masail, mudzakaroh dan lain sebagainya, itu ruhnya NU. Tapi secara fisik ada beberapa point yang tidak kalah penting untuk dilakukan, diantaranya kaderisasi. Pengurus wajib mengikuti proses kaderisasi yang telah ditetapkan sesuai dengan Perkum NU,” tegasnya.
Menurutnya proses kaderisasi ini menjadi point penting dalam menyiapkan karakter dan kualitas dalam berkhidmat. Syarat menjadi pengurus atau warga yang akan menjadi kader yaitu melalui proses pengkaderan.
“Konferensi wakil cabang ke-5 kutawaluya ini merupakan permusyawaratan tertinggi di tingkat kecamatan, yang tentunya pesertanya adalah pengurus ranting. Ini merupakan bentuk dari kewajiban organisasi yang semestinya dilakukan, karena regulasi dan regenerasi kepemimpinan itu bagian penting dari cara berkhidmat,” terang Kang Deden.
Di samping itu, Kang Deden juga selalu menanamkan rasa hormat dan takdzim kepada para kiayi dan para ustadz. Menurutnya melalui partisipasi dan khidmah merekalah NU tetap terjaga sampai saat ini.
“Semoga KH. Jejen Muhammad Izazi dan Kiai Imam Muhyiddin menjadikan MWCNU Kutawaluya sebagai MWC yang juga berperan dalam mendigdayanya NU di tanah pangkal perjuangan. Selamat berkhidmat dan selamat menyusun kepengurusan sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh AD/RT dan Perkum NU,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tanfidziyah Terpilih MWCNU Kutawaluya Kiai Imam Muhyiddin mengatakan dirinya siap mengemban amanah yang telah dipercayakan. Beliau berharap MWCNU Kutawaluya semakin baik dengan dorongan dan arahan dari PCNU Kabupaten Karawang.
“Mudah-mudahan hasil Konfrensi ini menjadikan NU di Kutawaluya jauh semakin baik, tentunya dengan bantuan dari seluruh kaum nahdliyin di Kutawaluya dan bimbingan serta arahan dari PCNU Kabupaten Karawang,” jelasnya.
Penulis: Mubarok Hidayat
Editor: Riki Baehaki