Kang Uyan Sosok Ulama Low Profile Dan Segudang Prestasi

KH Ahmad Ruhyat Hasby (Kang Uyan)

KH Ahmad Ruhyat Hasby, nama itu sedemikian terkenalnya di Karawang maupun Jawa Barat bahkan sampai ke kancah nasional. Tidak salah memang karena sosok ulama di Kabupaten Karawang itu memimpin organisasi keagamaan terbesar di Kota Padi, yakni Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) periode tahun 2017 hingga tahun 2022.

Kang Uyan, demikian ia biasa dipanggil, adalah putra dari tokoh ulama di Karawang, KH Hasan Bisri dan ibu Nyai Hj Lilis Mardiyah yang lahir pada Tanggal 15 Mei Tahun 1973. Sejak kecil ia telah dididik dalam lingkungan keluarga yang taat beragama dan kesehariannya diisi dengan ngaji serta pendidikan keagamaan di keluarga serta lingkungannya.

Uyan kecil setelah menempuh pendidikan dasar di desanya, kemudian dikirim oleh orang tuanya untuk mesantren di Cipasung Tasikmalaya pada tahun 1988 hingga 1995. Setelah dari Pesantren Cipasung kemudian melanjutkan mendalami ilmu agama di Pesantren Assalafiyah Sukabumi selama empat tahun dan lulus pada tahun 1999. Ia juga mengenyam pendidikan tinggi di Institut Agama Islam Cipasung yang kemudian melanjutkan di STAI Al Masthuriyah Sukabumi.

Selepas menuntut ilmu di pesantren, Uyan muda kembali ke rumah dan mulai aktif mengembangkan keagamaan di desanya. Ia menjadi Wakil Ketua MWC NU Telagasari, kemudian menjadi Wakil Ketua PCNU Karawang dan kini menjadi Ketua PCNU Karawang. Suami dari seorang istri yang bernama Hj Fitriani ini, dikenal sebagai sosok yang ulet, gigih dan pantang menyerah dan low profile, bahkan Kang H Uyan juga dikenal sebagai kiai yang dekat dengan siapa pun tanpa melihat latar belakang orang lain.

“Kita harus memiliki semangat untuk berjuang mengembangkan agama atau khidmah pada Nahdlatul Ulama agar kita tidak jadi peminta-minta atau memanfaatkan organisasi untuk kepentingan sendiri. Kita jangan mencari hidup di NU tetapi kita harus bisa menghidupi NU,” ujar KH Ahmad Ruhyat Hasby kepada NU Online Karawang, Selasa (22/2).

Kang Uyan juga memimpin lembaga pendidikan agama Yayasan Attarbiyyah di Telagasari. Ayah dari tiga orang putra, masing-masing bernama Muhammad Fauzan Ibnu Hasby, Muhammad Hikam Ibnu Hasby, dan Muhammad D. Muharrom Ibnu Hasby ini, begitu gigih mengembangkan pondok pesantren dan lembaga pendidikan formal, sehingga yayasan yang ia pimpin, saat ini telah memiliki pondok pesantren dengan jumlah santri yang banyak, memiliki SMP NU dan SMK NU. Khidmah di PCNU Karawang dimulai oleh Kang H. Uyan sejak tahun Tahun 2000-an dengan menduduki jabatan sebagai Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU). Kemudian pada tahun 2017 ia terpilih menjadi Ketua PCNU dan dipercaya oleh warga NU untuk menakhodai organisasi keagamaan terbesar di Karawang tersebut.

Berbagai keberhasilan telah diraih Kang H Uyan dalam memimpin PCNU Karawang, di antaranya mendirikan MTs Maarif NU, mendirikan MA Maarif NU, mendirikan UNU (Universitas Nahdlatul Ulama), memajukan LAZISNU hingga mendapat kepercayaan besar dari warga untuk menyalurkan ZIS, melakukan pengembangan lembaga pendidikan, pemberdayaan perekonomian warga, penguatan kelembagaan dan keorganisasian dan berbagai keberhasilan program lainnya yang jumlahnya sudah tidak terhitung lagi.

Selain menjadi Ketua PCNU Karawang, KH Ahmad Ruhyat Hasby juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi daerah maupun nasional, di antaranya menjadi Ketua Majelis Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Cipasung(MPP KAC) dan beberapa organisasi lainnya. 

“Apa yang saya lakukan selama ini, semata-mata untuk khidmah pada kiai, berjuang untuk kebesaran NU dan saya memegang prinsip hidup, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Keberhasilan dan kemajuan yang NU Karawang raih bukanlah keberhasilan saya pribadi melainkan keberhasilan seluruh warga Nahdliyin yang diperoleh berkat kerja sama dan dukungan seluruh komponen warga NU. Tentu sebagai manusia biasa, saya masih banyak kekurangan dan kelemahannya bahkan PCNU Karawang pun masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan, oleh karenanya saya sangat terbuka untuk menerima kritik dan masukan yang konstruktif, semata-mata demi kemajuan dan kebesaran Nahdlatul Ulama,” pungkas kiai low profile dan sangat dermawan ini.

Penulis: Ahmad Rohiman